Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Malam Selasa dengan Status Naik ke Level IV
Table of content:
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi yang signifikan pada Selasa malam, 14 Oktober 2025. Dengan semburan abu vulkanik yang menjulang hingga 9 kilometer di atas puncak gunung, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga setempat.
Erupsi tersebut didampingi oleh suara dentuman keras yang terdengar hingga pos penjagaan gunung api, yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari lokasi erupsi. Berita ini menjadi semakin penting mengingat aktivitas vulkanik yang sedang berlangsung di area tersebut.
Petugas dari pos pemantauan gunung api memastikan bahwa erupsi terjadi tepat pukul 23:37 WITA, dengan tinggi kolom abu yang teramati mencapai 9.000 meter. Situasi ini memerlukan perhatian serius dari pihak berwenang untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat sekitar.
Potensi Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Erupsi yang terjadi di Gunung Lewotobi Laki-laki menghasilkan kolom abu tebal berwarna kelabu yang menyebar ke arah barat daya dan barat laut. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat yang tinggal di sekitar aliran udara tersebut perlu waspada terhadap hujan abu yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Pada saat yang sama, data seismogram menunjukkan adanya getaran yang signifikan dengan amplitudo maksimum mencapai 47,3 milimeter. Getaran ini berlangsung selama lebih dari empat menit, menandakan bahwa aktivitas gunung api dalam kondisi cukup aktif saat ini.
Pihak berwenang di daerah tersebut mengeluarkan peringatan untuk menghindari daerah dengan potensi terjadinya lahar karena kondisi cuaca yang dapat memicu banjir lahar. Pengawasan yang ketat sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya bencana lebih lanjut.
Kenaikan Status Siaga Gunung Lewotobi
Dalam menanggapi kondisi ini, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan kenaikan status gunung dari siaga (level III) menjadi awas (level IV). Keputusan ini diambil setelah menganalisis aktivitas vulkanik yang meningkat tajam dan berpotensi membahayakan masyarakat sekitar.
Dengan status awas, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dari puncak gunung. Laporan resmi juga menyatakan bahwa kegiatan di sektor barat daya, utara, dan timur laut harus dihindari sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi.
Langkah-langkah pencegahan diambil untuk memastikan keselamatan penduduk, termasuk evakuasi jika diperlukan. Hal ini penting agar masyarakat tidak terjebak dalam situasi yang tidak aman.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Aktivitas Vulkanik
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan oleh erupsi. Kewaspadaan akan membantu masyarakat mempersiapkan diri menghadapi situasi darurat dan mengurangi kemungkinan terjadinya korban jiwa.
Pihak berwenang telah mengingatkan tentang pentingnya menggunakan penutup mulut dan hidung bagi mereka yang terpapar abu vulkanik. Ini adalah langkah sederhana tapi esensial untuk melindungi kesehatan sistem pernapasan.
Saat ini, tidak ada laporan resmi mengenai kerugian harta benda atau dampak langsung terhadap masyarakat akibat erupsi, tetapi pemantauan terus dilakukan terhadap kondisi gunung dan sekitarnya. Informasi yang akurat dan cepat sangat penting untuk menjaga keselamatan publik.








