Kemenkes Tak Sarankan Susu Formula Saat Bencana, Ini yang Sebaiknya Dilakukan!
Table of content:
Dalam situasi yang tidak terduga, banjir bandang di Aceh dan Sumatera telah menyebabkan dampak yang signifikan terhadap fasilitas kesehatan. Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus, melaporkan bahwa ada 31 rumah sakit dan 156 puskesmas yang terimbas akibat bencana ini.
Khususnya di Aceh, tercatat 13 rumah sakit dan 122 puskesmas terpaksa tutup karena kondisi tersebut. Sementara itu, di Sumatera Utara, 18 rumah sakit dan 22 puskesmas mengalami kerusakan yang cukup parah.
Selasa, 2 Desember 2025, Benny melakukan kunjungan langsung ke lapangan untuk mengevaluasi dampak banjir di Aceh. Salah satu lokasi yang mereka kunjungi adalah Kabupaten Bener Meriah, yang paling parah terkena dampak.
Dampak Banjir terhadap Infrastruktur dan Kesehatan
Pada kunjungannya, Benny menyaksikan banyak jembatan yang rusak akibat banjir, dengan 125 jembatan yang mengalami kerusakan di kabupaten tersebut. Hal ini mengakibatkan terputusnya akses antara desa dan kecamatan, menyebabkan masalah serius dalam distribusi bantuan.
Di lokasi yang sama, Benny menemukan bahwa akses menuju rumah sakit sangat sulit dijangkau. Banyak barang bantuan harus dipikul karena kondisi jalan yang hancur, dan tidak adanya pasokan listrik dan bahan bakar minyak membuat situasi semakin kritis.
Benny mengunjungi salah satu rumah sakit yang seharusnya dilengkapi dengan 22 spesialis. Namun, sayangnya hanya satu dokter spesialis yang bisa hadir, sementara yang lainnya juga terdampak oleh keadaan yang ada.
Jumlah Pengungsi yang Terus Meningkat
Sebanyak 847.925 jiwa tercatat sebagai pengungsi akibat bencana banjir di Aceh dan Sumatera. Di Aceh sendiri, jumlah pengungsi mencapai 788.586 jiwa, yang merupakan angka yang sangat tinggi untuk daerah tersebut.
Pengungsi yang banyak ini disebabkan oleh putusnya sarana transportasi dan aksesibilitas. Saat Benny mengunjungi lokasi, kantor bupati dan instansi pemerintah lainnya dipenuhi oleh warga yang mencari tempat aman dan perlindungan dari bencana.
Warga bekerja sama dalam mengambil makanan dan barang yang tersedia untuk didistribusikan kepada mereka yang terkena dampak di desa-desa terdekat. Namun, tantangan yang ada sangat besar, terutama dalam hal penyediaan bantuan yang dibutuhkan.
Upaya Pemerintah dalam Penanganan Bencana
Pemerintah bekerja keras untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada daerah yang paling parah terdampak. Tim medis dan relawan dikerahkan untuk membantu dalam penanganan situasi darurat ini.
Upaya restorasi infrastruktur kesehatan juga menjadi fokus utama, mengingat banyaknya fasilitas yang tidak dapat beroperasi. Kondisi ini menimbulkan kerugian yang signifikan bagi pelayanan kesehatan masyarakat di kawasan terdampak.
Dalam perannya, Benny berkomitmen untuk mendampingi warga yang terkena dampak dan memastikan mereka mendapatkan akses ke bantuan dan layanan kesehatan yang mereka butuhkan selama masa krisis ini. Pemerintah terus menerus berupaya memperbaiki infrastruktur yang rusak agar bantuan dapat segera disalurkan.








