Air Hujan Mengandung Mikroplastik, Pramono Anung Minta Dinas Lingkungan Hidup Mengkaji
Table of content:
Mikroplastik yang mencemari udara merupakan hasil dari berbagai sumber, termasuk abrasi pada ban kendaraan dan jalan aspal, serta debu dari pakaian sintetis yang dihasilkan saat proses mencuci. Selain itu, pembakaran sampah plastik juga berkontribusi pada penyebaran partikel kecil ini ke lingkungan.
Proses degradasi plastik, baik di laut maupun di darat, menghasilkan partikel yang mudah terbawa angin dan uap air. Mikroplastik ini bersifat hidroskopis, sehingga mudah menempel pada uap air dan akhirnya terangkut ke atmosfer, kemudian mengendap kembali ke bumi dalam bentuk hujan.
Fenomena ini dikenal sebagai “plastic rain” dalam kajian atmosfer. Dengan semakin mencoloknya dampak dari pencemaran mikroplastik, penting untuk memperhatikan upaya mitigasi yang diterapkan di negara lain, terutama yang telah lebih maju dalam penanganan isu ini.
Panduan Mitigasi Mikroplastik di Negara-Negara Maju
Banyak negara maju telah mengambil langkah serius untuk mengurangi paparan mikroplastik melalui kebijakan yang beragam. Misalnya, banyak kebijakan yang fokus pada pengendalian sumber masalah, atau yang disebut mitigasi upstream.
Di Eropa, larangan pemakaian mikroplastik dalam produk kosmetik, detergen, dan bahan pembersih menjadi langkah awal yang signifikan. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah mikroplastik masuk ke dalam ekosistem melalui saluran pembuangan rumah tangga atau industri.
Di Jepang dan Korea Selatan, terdapat regulasi ketat yang mewajibkan industri tekstil dan otomotif untuk menekan emisi serat mikro. Dengan aturan ini, diharapkan dapat meminimalkan potensi pencemaran yang dihasilkan selama proses produksi.
Teknologi dan Inovasi dalam Penanganan Mikroplastik
Penerapan teknologi inovatif juga berperan penting dalam mitigasi mikroplastik. Sebagai contoh, di Perancis, semua mesin cuci baru diharuskan dilengkapi dengan filter mikroplastik. Langkah ini memperkecil ukuran partikel yang dapat bocor ke saluran air.
Penerapan sistem filtrasi yang lebih canggih dalam fasilitas pengolahan limbah air di kota-kota juga menjadi bagian dari solusi. Dengan peningkatan infrastruktur pengolahan, air yang dibuang ke lingkungan dapat lebih bersih dari kontaminasi mikroplastik.
Penggunaan teknologi untuk memantau kadar mikroplastik di udara dan air juga semakin berkembang. Alat-alat ini membantu para peneliti dan pembuat kebijakan dalam menentukan prioritas area yang perlu mendapatkan penanganan khusus.
Pentingnya Kesadaran Masyarakat dalam Penanganan Mikroplastik
Kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam upaya mitigasi mikroplastik. Banyak individu mungkin tidak menyadari bahwa tindakan sehari-hari, seperti penggunaan plastik sekali pakai, berkontribusi pada pencemaran ini. Pendidikan awal melalui kampanye kesadaran adalah langkah yang harus dilakukan.
Melalui penyuluhan dan kampanye, masyarakat dapat diajak untuk beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, menggunakan tas kain dalam berbelanja atau memilih produk yang tidak mengandung mikroplastik dapat menjadi pilihan yang bijak.
Partisipasi masyarakat dalam program pengurangan sampah plastik pun sangat diperlukan. Komunitas yang bekerja sama untuk membersihkan lingkungan dapat membantu mengurangi akumulasi mikroplastik di habitat alami.








