Makanan Khas Banjarnegara untuk Oleh-oleh Basah dengan Cita Rasa Pegunungan Dieng
Table of content:
Buntik adalah hidangan yang sangat menarik perhatian pecinta kuliner tradisional, terbuat dari kelapa parut yang diberi bumbu rempah khas. Hidangan ini dibungkus dengan daun talas dan dikukus hingga matang, menghasilkan cita rasa yang tak terlupakan.
Terdapat dua jenis buntil, yaitu buntil basah dan buntil kering. Buntil basah menjadi pilihan favorit banyak orang karena teksturnya yang lembut dan rasa pedas yang menggugah selera.
Proses memasak buntil mampu memakan waktu hingga enam jam, yang menjadikan cita rasa hidangan ini semakin kaya. Dengan harga terjangkau, buntil bisa menjadi oleh-oleh yang pas bagi siapa pun yang mengunjunginya.
Mengenal Hidangan Tradisional Buntil dan Keunikannya
Buntil bukan hanya sekadar makanan, melainkan juga mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Banjarnegara. Proses pembuatannya melibatkan teknik dan resep turun temurun yang masih dipertahankan hingga kini.
Salah satu keistimewaan buntil terletak pada bumbu yang digunakan, seperti bawang, kencur, dan terasi, yang memberikan aroma yang menggoda. Hidangan ini sering disajikan pada acara-acara khusus dan sebagai bagian dari makanan sehari-hari.
Di wilayah Banjarnegara, banyak warung atau penjual yang menjajakan buntil, membuatnya mudah ditemukan. Banyak orang datang dari berbagai daerah hanya untuk mencicipi kenikmatan buntil yang legendaris ini.
Wajik Kletik, Manisnya Tradisi dalam Setiap Gigitan
Wajik kletik merupakan kudapan manis yang berbahan dasar ketan, kelapa parut, dan gula merah. Makanan ini memiliki proses pembuatan yang unik, di mana adonan dipotong dan dibungkus dalam daun pisang.
Suara “kletik” yang timbul saat membuka pembungkusnya menjadi ciri khas wajik kletik. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang legit membuatnya sangat cocok untuk menemani waktu santai.
Wajik kletik juga memiliki daya tahan yang baik, menjadikannya pilihan tepat sebagai oleh-oleh. Banyak orang yang mengagumi bagaimana kudapan ini tetap lezat meski disimpan selama beberapa hari.
Combro Kalipalet, Pedas Gurih yang Menggoda
Combro Kalipalet adalah variasi unik dari makanan tradisional combro yang terkenal. Makanan ini terbuat dari parutan singkong yang diisi oncom berbumbu pedas.
Setelah proses digoreng, combro Kalipalet memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan combro biasa. Hal ini membuatnya lebih memuaskan saat dinikmati sebagai camilan.
Salah satu yang menarik tentang combro Kalipalet adalah kesegarannya, karena dibuat dari bahan-bahan segar tanpa pengawet. Oleh karena itu, sebaiknya makanan ini dinikmati dalam waktu 1–2 hari setelah dibuat.
Es Dawet Ayu, Minuman Legendaris dari Banjarnegara
Dawet Ayu dikenal luas di Indonesia karena kelezatannya yang tiada tara dan sejarah pembuatannya yang panjang. Cendol yang digunakan terbuat dari tepung beras, menciptakan tekstur yang lembut saat disajikan.
Minuman ini disajikan dengan santan dan gula merah cair, menawarkan kombinasi rasa manis dan gurih yang menyegarkan. Dawet Ayu sangat cocok dinikmati saat cuaca panas.
Tidak hanya dijual langsung, dawet ayu kini juga dapat dibawa pulang dalam kemasan botol. Hal ini menjadikannya lebih mudah diakses oleh mereka yang ingin menikmati hidangan ini di rumah.









