Gunung Marapi Sumbar Erupsi Pagi Ini Warga Diminta Waspadai Hujan Abu
Table of content:
Gunung Marapi, yang terletak di Sumatera Barat, baru-baru ini mengalami erupsi yang mengejutkan masyarakat sekitar. Pada tanggal 30 September 2025, gunung ini mengeluarkan semburan abu vulkanik setinggi 400 meter dari puncaknya, menandai aktivitas vulkanik yang perlu diwaspadai.
Erupsi ini terjadi pada pukul 09.39 WIB dan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 6,4 milimeter. Petugas dari Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi mengimbau warga untuk tetap waspada dan menggunakan masker untuk melindungi diri dari dampak abu vulkanik.
Awal pagi harinya, pada pukul 02.31 WIB, letusan serupa juga terjadi. Walaupun tinggi kolom abu pada saat itu tidak dapat teramati secara visual akibat cuaca yang kurang mendukung, hal ini tetap menjadi perhatian serius bagi para ahli vulkanologi.
Sejarah Aktivitas Vulkanik Gunung Marapi di Sumatera Barat
Gunung Marapi memiliki sejarah panjang dalam aktivitas vulkanik, dengan catatan letusan yang tercatat sejak zaman kuno. Aktivitasnya yang relatif sering menjadikannya sebagai salah satu gunung yang paling diwaspadai di Indonesia.
Letusan terakhir yang signifikan sebelum kejadian terbaru ini juga memberikan gambaran tentang potensi bahaya yang ada. Seiring perubahan kondisi geologi dan seismik, pihak berwenang terus memantau gunung ini secara berkala.
Sejarah mencatat, setiap letusan Marapi membawa dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan penduduk di sekitarnya. Hal ini menjadi alasan penting untuk melakukan mitigasi risiko dan edukasi kepada masyarakat sekitar.
Langkah-langkah Pengamatan dan Mitigasi yang Diterapkan
Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi memiliki peran penting dalam melakukan pengamatan dan memberikan informasi kepada masyarakat. Tim PGA rutin melakukan pengukuran dan pemantauan untuk mendeteksi tanda-tanda aktivitas vulkanik lebih awal.
Masyarakat juga diajak untuk berpartisipasi dalam upaya mitigasi dengan mengikuti imbauan yang diberikan. Radius aman yang ditetapkan menjadi pedoman bagi masyarakat untuk tidak mendekati area rawan.
PGA juga aktif berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan bahwa informasi terbaru tentang aktivitas vulkanik disampaikan dengan cepat dan tepat kepada warga. Kerjasama ini krusial untuk menjaga keselamatan masyarakat di sekitar gunung.
Dampak Kesehatan dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Erupsi Gunung Marapi tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat. Abu vulkanik dapat mengganggu saluran pernafasan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat masalah kesehatan. Oleh karena itu, penggunaan masker menjadi sangat penting.
Pada saat hujan abu, warga disarankan untuk tetap berada di dalam ruangan dan menutup semua ventilasi untuk menghindari masuknya debu. Edukasi tentang bahaya abu vulkanik dan cara mengatasinya menjadi prioritas bagi pihak berwenang.
Kesiapsiagaan juga meliputi pelatihan dan simulasi evakuasi bagi masyarakat. Hal ini penting dilakukan agar ketika terjadi situasi darurat, masyarakat dapat bereaksi dengan cepat dan tepat.








